Pameran Keris Di Salatiga

Koleksi Tosan Aji Paguyuban Pamerkersa Ramaikan Perayaan HUT Bhayangkara ke 73 Polres Salatiga

Peringatan HUT Bhayangkara ke 73 tahun 2019, diperingati sedikit berbeda di Polres Salatiga. Mengedepankan pada mempertahankan dan pelestarian seni budaya, Polres Salatiga memberi ruang pada komunitas Paguyuban Pemerhati Keris Salatiga (Pamerkersa), Persatuan Jaran Kepang Salatiga (PJKS) serta pagelaran Wayang Kulit dan pembentukan group Karawitan Bhyangkara Polres Salatiga. Hal ini disampaikan Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono saat ditemui beritaglobal.net, Jumat (05/07/2019), di sela - sela pagelaran reog, di lapangan upacara Polres Salatiga. "Terima kasih untuk semuanya, khususnya komunitas tosan aji Salatiga. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka rangkaian HUT Bhayangkara ke 73. Saya pribadi dan jajaran Polres Salatiga mengangkat tema Seni Budaya Kota Salatiga, yang sebelumnya terabaikan, terkait seni dan budaya di Salatiga," ungkap Kapolres.
Ditambahkan oleh AKBP Gatot, bahwa rasa syukur diungkapkannya bahwa tahun ini pihaknya diberi kesempatan untuk mengangkat kesenian lokal Salatiga mulai dari pagelaran reog, pameran tosan aji, wayang kulit dan karawitan Polres Salatiga.
"Sebelum pertunjukan wayang kulit, kami akan meresmikan paguyuban Karawitan Polres Salatiga dengan nama Bhayangkara Darmesti Budaya artinya Bhayangkara yang dapat berguna bagi nusa dan bangsa untuk melestarikan budaya. Karena kita sadari, dari kiprah kita yang kecil ini dapat menjadi pelecut semangat warga Salatiga dalam melestarikan budaya. Hal ini menilik dari sejarah Kota Salatiga yang panjang dan mengembalikan julukan Kota Salatiga sebagai kota terindah se Indonesia," imbuhnya.
Terkait upaya lain dalam melestarikan seni budaya, Kapolres menghimbau, "Bila masyarakat menemukan atau memiliki benda - benda cagar budaya baik berupa besi, batu, kayu ataupun artefak lainnya untuk dirawat dan jangan dimusnahkan, karena bisa saja anak cucu kita yang akan menikmatinya, untuk dapat dijaga dan diteruskan keluhuran warisan budaya pendahulu kita," harap Kapolres sembari menimang sebilah keris yang menurut Kapolres memiliki keunikan khusus dari corak logam dibanding keris - keris lainnya.

Kapolres mencontohkan koleksi keris yang dipamerkan oleh Pamerkersa, bahwa keris - keris tersebut adalah buatan leluhur kita. Sehingga kini, masih bertahan walaupun mungkin telah terpendam lama di dalam tanah dan baru ditemukan kembali di era sekarang. Senada dengan Kapolres, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Salatiga, Sri Danujo menyambut baik dengan perayaan HUT Bhayangkara ke 73 tahun 2019 ini di padu dengan pameran seni budaya. Sri Danujo menambahkan, "Harapan kami, di peringatan HUT Kota Salatiga di tanggal 27 Juli mendatang, pameran tosan aji dapat ditampilkan kembali dengan gabungan pentas budaya lainnya," ungkap Sri Danujo yang hadir dalam perayaan HUT Bhayangkara ke 73 Polres Salatiga, mewakili Walikota Salatiga.
Sementara itu, Ketua Pamerkersa Adi Mahanan atau lebih akrab disapa Mas Han, menuturkan bahwa Paguyuban Pamerkesa adanya kesempatan untuk memamerkan koleksi tosan aji di perayaan HUT Bhayangkara ke 73 Polres Salatiga. "Hal ini adalah sebuah bentuk pembelajaran dari kami kepada masyarakat Kota Salatiga dan sekitarnya, khususnya kepada generasi muda tentang warisan leluhur kita berupa keris tombak dan benda - benda tosan aji lainnya yang memiliki nilai budaya yang tinggi," ungkap Mas Han. Mas Han juga menyebutkan bahwa dalam pameran kali ini, Paguyuban Pamerkersa memamerkan koleksi anggotanya dari Pedang Naga Puspa, Keris Terkecil di dunia dengan luk 9 yang berukuran tidak lebih dari 1 cm, hingga koleksi keris - keris dari era Majapahit hingga era kemerdekaan.
Diharapkan oleh Mas Han, "Dengan adanya kesempatan ini, kami lebih antusias untuk memamerkan koleksi tosan aji di Salatiga," tandasnya. (Salatiga, beritaglobal.net. Agus S)