CARA MEMILIH KERIS BERDASARKAN WUKU
Sebelum kita mulai menghitung Wuku, ada baiknya saya perkenalkan
kepada Anda tentang Wuku itu sendiri, barang kali diantara kalian ada
yang belum tahu atau ragu-ragu dengan pengertian Wuku yang telah Anda
ketahui saat ini.
Defenisi Wuku : Wuku adalah Pakuwon, yang mana dihitung berdasarkan siklus minggu atau tujuh harian.
Ingat ya, Wuku umurnya 7 hari, jumlahnya 30, berdaur ulang setiap/ setelah 210 hari (7×30=210).
Kekuatan sifatnya mengalahkan wewaran, artinya apa yang dikatakan
oleh Wukunya dipercayai lebih tepat daripada yang dinyatakan oleh
wewaran.
Berikut Langkah-langkah Mencari Wuku
Langkah 1. Tentukan tanggal, bulan dan tahun kelahiran seseorang yang akan dicari wukunya
Langkah 2. Bulan kelahiran dikurangi dengan angka satu, lalu dikali dengan angka empat.
Ingat, Bulan kelahiran dirubah menjadi angka. Misalnya, bulan february
menjadi 2, bulan maret menjadi 3, bulan september menjadi 9 dst.
Langkah 3. Tanggal kelahiran dibagi dengan angka tujuh.
Jika
hasilnya adalah bilangan pecahan, seperti 2,7 maka dibulatkan menjadi 3.
(rubah menjadi yang paling mendekati bilangan bulat)
Langkah 4. Cari angka dalam tabel berdasarkan tahun kelahiran Anda
dibawah ini, lalu jumlahkan (ditambah) dengan hasil yang telah Anda
dapatkan diatas tadi.
Jika nilainya lebih besar dari 30, maka nilai
tersebut harus dikurangi dengan angka 30. Jika ternyata lebih kecil dari
30 maka tidak perlu dikurangin.
Rumus!!
Bulan kelahiran (-) 1 x 4 = Hasil_Bln
Tanggal kelahiran (/) 7 = Hasil_Tgl
Hasil_Bln (+) Hasil_Tgl (+) Angka dalam tabel = Hasil_satu
TAHUN | ANGKA
1900 | 14
1901 | 6
1902 | 28
1903 | 20
1904 | 12
1905 | 4
1906 | 27
1907 | 19
1908 | 11
1909 | 3
1910 | 25
1911 | 17
1912 | 10
1913 | 2
1914 | 24
1915 | 16
1916 | 8
1917 | 1
1918 | 13
1919 | 15
1920 | 7
1921 | 29
1922 | 21
1923 | 14
1924 | 6
1925 | 28
1926 | 20
1927 | 12
1928 | 4
1929 | 27
1930 | 19
1931 | 11
1932 | 3
1933 | 25
1934 | 18
1935 | 10
1936 | 2
1937 | 24
1938 | 16
1939 | 8
1940 | 1
1941 | 23
1942 | 15
1943 | 7
1944 | 29
1945 | 22
1946 | 14
1947 | 6
1948 | 28
1949 | 20
1950 | 12
1951 | 5
1952 | 27
1953 | 19
1954 | 11
1955 | 3
1956 | 25
1957 | 18
1958 | 10
1959 | 2
1960 | 24
1961 | 16
1962 | 9
1963 | 1
1964 | 23
1965 | 15
1966 | 7
1967 | 29
1968 | 22
1969 | 14
1970 | 6
1971 | 28
1972 | 20
1973 | 13
1974 | 5
1975 | 27
1976 | 19
1977 | 11
1978 | 3
1979 | 26
1980 | 18
1981 | 10
1982 | 2
1983 | 24
1984 | 16
1985 | 9
1986 | 1
1987 | 3
1988 | 15
1989 | 7
1990 | 30
1991 | 22
1992 | 14
1993 | 6
1994 | 28
1995 | 20
1996 | 13
1997 | 5
1998 | 27
1999 | 19
2000 | 11
2001 | 4
2002 | 26
2003 | 18
2004 | 10
2005 | 2
2006 | 24
2007 | 17
2008 | 9
2009 | 1
2010 | 23
2011 | 15
2012 | 7
2013 | 30
2014 | 22
2015 | 14
2016 | 6
2017 | 28
2018 | 21
2019 | 13
2020 | 5
Langkah 5. Cari angka penyesuaian dalam tabel dibawah ini berdasar bulan kelahiran.
BULAN | PENYESUAIAN
January | -1
Februari | 0
Maret | 0
April | 0
Mei | 0
Juni | +1
Juli | +1
Agustus | +1
September | +2
Oktober | +2
November | +2
Desember | +2
Langkah 6. Angka yang dihasilkan dalam langkah ke-empat dijumlahkan
dengan angka penyesuaian yang ada pada tabel penyesuaian bulan diatas.
Langkah 7. Ini merupakan langkah terakhir, silahkan cari wuku Anda
dari hasil penjumlahan diatas pada tabel nama wuku berdasarkan angka
dibawah ini.
NAMA WUKU BERDASARKAN ANGKA
1. Sinta
2. Landep
3. Wukir / Ukir
4. Kurantil
5. Tolu
6. Gumbreg
7. Warigalit / Wariga
8. Warigagung / Warigadian
9. Julungwangi
10. Sungsang
11. Galungan / Dungulan
12. Kuningan
13. Langkir
14. Mandasia
15. Pujut / Julungpujut
16. Pahang
17. Kuruwelut / Kerulut
18. Marakeh
19. Tambir
20. Madangkungan
21. Maktal / Natal
22. Wuyu / Uye
23. Manahil / Menahil
24. Prangbakat
25. Bala
26. Wugu / Ugu
27. Wayang
28. Kulawu / Kelawu
29. Dukut
30. Watugunung /Gunung
Jika Anda masih bingung, saya akan memberikan dua contoh dalam mencari wuku.
Contoh 1.
Mencari Wuku Tanggal Kelahiran 19 Juli 1942
[1] #Bulan Juli# 7 – 1 = 6 x 4 = 24
[2] #Tanggal# 19/7 = 2,7 (dibulatkan menjadi angka 3)
[3] 24 + 3 = 27
[4] Lihat angka pada tabel diatas untuk tahun 1942, yakni 15.
[5] 27 + 15 = 42
[6] Karena hasilnya lebih besar dari 30, maka harus dikurangi dengan angka 30, menjadi 42 – 30 = 12
[7] Lihat angka penyesuaian untuk bulan Juli, yakni +1
[8] Berarti 12 + 1 = 13
[9] Lihat wuku Anda pada tabel diatas di no urut 13, yakni Langkir
[10] Hasilnya, Wuku seseorang yang lahir pada tanggal 19 Juli 1942 adalah Langkir.
Contoh 2.
Mencari Wuku Tanggal Kelahiran 3 Mei 1973
[1] #Bulan Mei# 5 – 1 = 4 x 4 = 16
[2] #Tanggal# 3/7 = 0,4 (dibulatkan menjadi angka 0)
[3] 16 + 0 = 16
[4] Lihat angka pada tabel diatas untuk tahun 1973, yakni 13.
[5] 16 + 13 = 29
[6] Karena hasilnya lebih kecil dari 30, maka tidak perlu dikurangi lagi.
[7] Lihat angka penyesuaian untuk bulan Mei, yakni 0
[8] Berarti 29 + 0 = 29
[9] Lihat wuku Anda pada tabel diatas di no urut 29, yakni Dukut
[10] Hasilnya, Wuku seseorang yang lahir pada tanggal 3 Mei 1973 adalah Dukut.
WUKU & KECOCOKAN DENGAN DAPUR KERIS
Dalam dunia modern kita mengenal adanya ilmu Astrologi (Horoscope)
yang membagi kelahiran seseorang berdasarkan Rasi Bintang, seperti
Gemini, Cancer, Aries dan sebagainya. Demikian halnya dengan masyarakat
Jawa yang mengenal WUKU kelahiran seseorang yang terbagi menjadi 30 Wuku
yang diambil dari Epos Prabu Watugunung dengan 2 orang isteri dan 27
orang anaknya.
Pembagian Wuku tersebut selain untuk mengetahui watak
dan karakter dasar seseorang berdasarkan kelahirannya, juga dipercaya
untuk melihat kesesuaian Dhapur Keris yang cocok untuk setiap wuku yang
ada.
Selengkapnya pembahasan masalah Wuku dan Dhapur Keris adalah sebagai berikut :
Dewanya Sanghyang Batara Yamadipati = wataknya seperti raja dan
pendita, banyak kemauan, keras, cepat bahagia, bakat kaya harta benda.
Memanggul tunggul = mudah mendapatkan kesenangan hidup. Kaki belakang
direndam dalam air = perintahnya panas didepan dingin belakang. Pohonnya
: Kendayakan = jadi pelindung orang sakit, orang sengsara dan orang
minggat. Burungnya : Gagak = mengerti petunjuk gaib. Gedungnya di depan =
memperlihatkan simbol kekayaannya, pradah hanya lahir.
Keris yang Cocok : Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Ngore.
Dewanya Sanghyang Batara Mahadewa = bagus rupanya, terang hatinya,
gemar bersemadi. Kakinya direndam dalam air = perintahnya keras didepan
dingin dibelakang, kasih sayang. Pohonnya : Kendayakan = jadi pelindung
orang sakit, orang sengsara dan orang minggat. Burungnya : Atat kembang
(kakatua) = jadi kesukaan para agung, jika menghambakan diri jadi
kesayangan. Gedungnya didepan = memperlihatkan kekayaannya, pradah hanya
lahir.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Brojol.
Dewanya Sanghyang Batara Mahayekti = besar hatinya, menghendaki
lebih dari sesama. Tunggulnya : didepan = selalu beruntung, kariernya
lancar, akhirnya hidup senang. Menghadapi air di bokor besar = baik budi
pekertinya, menghormati orang lain. Pohonnya : Nagasari = bagus rupaya,
sopan-santun, jika bekerja dicintai oleh pimpinan. Burungnya : Manyar =
tak mau kalah dengan sesama, dapat mengerjakan segala pekerjaan.
Gedungnya didepan = memperlihatkan kekayaannya, pradah hanya lahir.
Keris yang Cocok : Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Sadak.
Dewanya Sanghyang Batara Langsur = pemarah. Memanggul tunggul =
akhirnya mendapat kesenangan hidup. Air dalam bokor besar disebelah kiri
= serong hatinya, sering iri hati. Pohonnya : Ingas = tak dapat untuk
berlindung, karena panas. Burungnya : Salindita = lincah / tangkas.
Gedungnya terbalik di depan = boros.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer.
Dewanya Sanghyang Batara Bayu = dapat menyenangkan hati orang lain,
kalau marah berbahaya, tak dapat dicegah, Tunggulnya : dibelakang =
kebahagiannya terdapat dibelakang hari. Pohonnya : Wijayamulya (Gaharu) =
sangat indah rupanya, tajam roman mukanya, tinggi adat-istiadatnya,
teliti, suka pada kesunyian, selamat hatinya. Burungnya : Branjangan =
ringan tangan, cepat bekerjanya. Gedungnya di depan = suka
memperlihatkan kekayaannya, pradah hanya lahir.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Inten.
Dewanya Sanghyang Batara Cakra = keras budinya, segala yang
dikehendakinya segera tercapai, tak mau dicegah, pengasih. Kaki sebelah
yang di depan direndam dalam air = perintahnya dingin didepan, panas di
belakang. Pohonnya : Beringin = jadi pelindung keluarganya, budinya
tinggi. Burungnya : Ayam hutan = liar, dicintai oleh para agung, suka
tinggal ditempat sunyi. Gedungnya di kiri = penyayang, tapi kalau sedang
jengkel tidak.
Keris yang Cocok : Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Ngore.
Dewanya Sanghyang Batara Asmara = bagus rupanya,senang asmara,
cemburuan, hatinya mudah tersentuh, Pohonnya : Sulastri = bagus rupanya,
banyak yang cinta. Burungnya : Kepodang – gampang marah, cemburuan, tak
suka berkumpul dengan orang banyak. Menghadapi Candi = Senang
berprihatin, menyepi.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Brojol.
Dewanya sanghyang Mahayekti = berat tanggungannya, berkeinginan.
Tunggulnya : di belakang = rejekinya dibelakang hari. Pohonnya : cemara =
ramah bicaranya, lemah lembut perintahnya dan dihormati. Burungnya :
Betet = keras kemauannya, pandai mencari kehidupan. Gedungnya dua buah
di muka dan di belakang = ikhlasnya hanya setengah, jiwanya labil.
Keris yang Cocok : Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Sadak.
Dewanya sanghyang Sambu = tinggi perasaannya, tidak boleh disamai.
Tunggulnya : di depan = selalu beruntung, kariernya lancar, akhirnya
hidup senang. Menghadap air di bokor = dermawan tetapi harus
diperlihatkan, Pohonnya Cempaka = dicintai oleh orang banyak. Burungnya
Kutilang = banyak bicara dan perkataannya dipercayai orang, dicintai
para pembesar.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer.
Dewanya sanghyang Gana = pemarah, gelap hati. Pohonnya : Kayutangan
= tak suka menganggur, keras budinya, suka kepada kepunyaan orang lain.
Burungnya : Nuri = pemboros, jauh kebahagiaannya. Gedungnya terbalik di
belakang = ikhlasan dengan tidak pakai perhitungan.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Inten.
Dewanya Sanghyang Batara Kamajaya = teguh hatinya, dapat melegakan
hati orang susah, cinta pada perbuatan baik, jauh kepada perbuatan
jahat. Memangku air dalam bokor = suka bersedekah, pengasih, namun
sedikit rejekinya. Pohonnya : Kayutangan = ringan tangan, keras budinya,
gampang suka pada kepunyaan orang lain. Burungnya : Elang = gesit
tingkahnya, pandai mencari nafkah.
Keris yang Cocok : Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Ngore.
Dewanya Sanghyang Batara Indra = melebihi sesama, tinggi
derajatnya. Pohonnya : Wijayakusuma = menghindari keramaian, punya
kharisma tinggi, orang senang bergaul dengannya. Burungnya :
Urang-urangan = lincah, cepat bekerjanya, lekas marah, mudah ngambek.
Gedungnya di belakang, jendelanya tertutup = hemat, banyak perhitungan.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Brojol.
Dewanya Sanghyang Batara Kala menggigit bahunya sendiri = besar
nafsunya, tidak sayang kepada badannya sendiri, yang melihat takut,
buruk adat-istiadatnya, tidak mau menurut, murka, banyak larangan.
Pohonnya : Ingas dan cemara tumbang = panas hati, tak boleh didekati
orang. Burungnya Gagak = tanggap bisikan gaib.
Keris yang Cocok : Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Sadak.
Dewanya Sanghyang Batara Brama, kuat budinya, pemarah, tak mau
memberi ampun, jika marah tak dapat dicegah, tegaan. Pohonnya : Asam =
kuat dan dicintai orang banyak, jadi pelindung sengsara. Burungnya :
Platukbawang = rajin bekerja. Gedungnya tertutup di depan = hemat dan
banyak rejekinya.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer.
Dewanya Sanghyang Batara Guritno, = suka kepada keramaian, suka
berdandan, tersiar baik, mempunyai kedudukan yang lumayan, tidak pernah
kekurangan uang. Menghadap bukit/gunung = besar kemauannya, tak suka
diatasi, menghendaki memerintah. Pohonnya : Remuyuk = indah warnanya,
tidak berbau, disukai orang. Burung : Emprit Jowan = besar kemauannya
tetapi pikirannya sukar diduga orang, halus budinya.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Inten.
Dewanya Sanghyang Batara Tantra = perkataannya melebihi sesama,
tidak sabaran menepati janji. Bokornya di sebelah kiri di belakangnya =
suka jalan serong. Memanggul keris = kasar perkataannya, panas hati,
suka bertikai. Pohonnya : Kendayaan = jadi pelindung orang sakit, orang
sengsara dan orang minggat. Burung : Cucakrowo = banyak bicaranya.
Gedung di depan = boros.
Keris yang Cocok : Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Ngore.
Dewanya Sanghyang Batara Wisnu : tajam ciptanya, tinggi dan selamat
budinya, melebihi sesama dewa. Memanggul : cakra = tajam hatinya,
berhati-hati. Pohonnya : parijata = jadi pelindung dan besar
kebahagiaannya. Burungnya : puter = jika berbicara mula-mula kalah,
akhirnya menang, tidak pernah bohong, tidak suka terhadap perkataan yang
remeh. Gedungnya di depan = memperlihatkan kekayaannya, angkuh dan
tidak mau disepelekan.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Brojol.
Dewanya Sanghyang Batara Surenggana = tawakal hatinya, ingatannya
kuat, berkesanggupan/optimis, berani kepada kesulitan. Tunggulnya
membalik = cepat naik karier, lekas hidup senang. Pohonnya : Trengguli =
buahnya tidak berguna. Tak mempunyai burung = tak boleh disuruh jauh,
tentu mendapat bahaya. Gedungnya dipanggul = memperlihatkan pemberian.
Keris yang Cocok : Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Sadak.
Dewanya Sanghyang Batara Syiwa = lahir dan batinnya terkadang
berlainan, egois dan senang pamer. Pohonnya : Upas = bukan tempat
perlindungan, tajam perkataannya. Burungnya : prenjak = suka membuat
isu, Gedungnya tiga tertutup semua = tidak dapat kaya hanya
setengah-setengah saja.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer.
Dewanya Sanghyang Batara Basuki : mengutamakan keberadaan, senang
melihat orang lain sengsara, keinginannya aneh-aneh dan sukar menemukan
jati diri. Pohonnya : plasa = terhormat didaerah sendiri, sedang di kota
tidak berarti apa-apa. Burungnya : pelung = suka tinggal ditempat
sunyi. Gedungnya di atas = mendewa-dewakan kekayaannya, hemat.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Inten.
Dewanya Sanghyang Batara Sakti = berbudi teguh, lurus hatinya,
optimis, gesit berkarya, baik pekerjaannya, kata-katanya enak didengar.
Pohonnya : nagasari = bagus rupanya, lemah lembut tutur katanya,
dicintai oleh pembesar. Burungnya : ayam hutan = suka tinggal ditempat
sunyi, sukses dalam karier, banyak tanda-tandanya akan mendapat
bahagia,. Gedungnya ditumpangi tunggul = kaya benda dan
dihormati/berwibawa.
Keris yang Cocok : Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Ngore.
Dewanya Sanghyang Batara Kuwera = mudah tersinggung, mudah ngambek,
senang menyendiri, senang beramal, kata-katanya tegas dan tidak dapat
menabung. Memasang keris terhunus disebelah kaki = waspada dan tajam
hatinya. Pohonnya : Tal = panjang umurnya, besar tanda kebahagiannya,
pemberani, kuat dan tetap hatinya. Burungnya : Gagak = tak suka kepada
keramaian, tanggap gaib. Gedungnya terlentang di depan = pengasih tapi
pemboros.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Brojol.
Dewanya Sanghyang Batara Citragatra = menjunjung diri sendiri,
dapat berkumpul ditempat ramai, bakat angkuh, selalu bersedia-sedia
untuk membela diri. Air di bokor di belakangnya = halus perintahnya,
tetapi tidak menghargai bawahan. Memangku tombak terhunus = waspada dan
tajam hatinya. Pohonnya : Tegaron = liat hatinya, semangat perjuangan
hidupnya tinggi. Burungnya : Sepahan = liar budinya, tajam pikirannya /
perasa.
Keris yang Cocok : Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Sadak.
Dewanya Sanghyang Batara Bisma = pemarah, tangkas, pemalu,
memperlihatkan watak prajurit, menghendaki jadi pemimpin orang, lurus
pembicaraannya, segala yang dikehendaki tak ada sukarnya. Kakinya kanan
direndam dalam air bokor = perintahnya dingin di depan panas di
belakang. Pohonnya : Tirisan = panjang umurnya, cukup rejekinya, agak
angkuh. Burungnya : urang-urangan = cepat kerjanya.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer.
Dewanya Sanghyang Batari Durga = suka berbuat huru-hara,membuat
berita, jahil, suka bercampur dengan kejahatan, tak ada yang ditakuti,
pandai sekali bertindak jahat. Pohonnya : cemara = ramai bicaranya,
lemah lembut perintahnya dan dihormati. Burungnya : Ayam hutan = liar
budinya, dicintai oleh pembesar, tinggi budinya, banyak tanda-tanda akan
mendapat bahagia, suka tinggal ditempat yang sunyi. Gedungnya di depan =
senang memperlihatkan kekayaannya.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Inten.
Dewanya Sanghyang Batara Singajalma = banyak akal, lekas mengerti,
cerdas, baik budinya, tetapi tidak senang diingkari janji. Pohonnya :
Wuni sedang berbuah = siapa yang melihat bagaikan mengidam, akan tetapi
setelah dimakan sering dicela. Banyak rejekinya. Burungnya : Kepodang =
pamer, cemburuan, tidak suka berkumpul. Gedungnya tertutup di belakang =
hemat dan hati-hati membelanjakan uangnya.
Keris yang Cocok : Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Ngore.
Dewanya Sanghyang Batari Sri = banyak rejekinya, bakti, teliti,
dingin perintahnya dicintai oleh orang banyak. Bokor berisi air di depan
dan duduk di atasnya = sejuk hatinya, sabar, rela hati, akan tetapi
harus diperlihatkan pemberiannya. Pasang keris terhunus = perintahnya
mudah didepan, sukar dibelakang. Pohonnya = Cempaka = dicintai oleh
orang banyak. Burungnya = Ayam hutan = dicintai oleh pembesar, liar
budinya, berbakat angkuh, senang tinggal ditempat yang sunyi.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Brojol.
Dewanya Sanghyang Batara Sadana = kuat budinya, besar harapannya,
menarik dalam pergaulan, pemboros senang nraktir, bagi laki-laki suka
berpoligami. Duduk di bokor berisi air ditepi kolam = sejuk hatinya,
dingin perintahnya. Membelakangi senjata tajam = pikirannya terdapat
dibelakang, kurang pandai. Pohonnya: Tal = panjang umurnya, besar
harapannya, kuat budinya. Burungnya : Nuri, boros, murka. Gedungnya di
depan = senang memperlihatkan kekayaannya.
Keris yang Cocok : Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Sadak.
Dewanya Sanghyang Batara Sakri = keras hatinya, selalu was-was,
rajin, tajam pikirannya, segala yang dilihatnya berhasrat dipunyainya.
Pohonnya : Pandanwangi = tidak menonjol. Burungnya : Ayam hutan =
dicintai oleh para pembesar, liar dan tinggi budinya, besar harapannya,
suka tinggal ditempat sunyi. Membelakangi gedungnya = sangat hemat.
Berhadapan dengan dua bilah keris terhunus = selalu siaga dan waspada,
serta serba ingin tahu.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Lajer.
Dewanya Sanghyang Batara Antaboga dan Batari Nagagini. Antaboga =
senang tinggal alam untuk bertapa. Nagagini = gemar kepada asmara.
Keduanya sangat gemar kebudayaan dan ilmu kebatinan. Menghadap Candi =
suka bertapa ditempat yang sunyi, gemar bersemedi dan mempelajari ilmu
kebatinan. Pohonnya : Wijayakusuma = rupawan, tinggi budinya, tidak suka
pada keramaian, terlihat angkuh, teliti. Burungnya : Gogik = cemburuan,
mudah tersinggung dan tidak senang di tempat yang ramai.
Keris yang Cocok : Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Inten.